Terucap semu
Nyaring dan menderu di dada
Waktu lalu
Akankah terus bermakna
Membumbung di angkasa
Lihat, dengar dan rasa
Semua itu sementara
Tersisa teriakan-teriakan layu
Dari kami para buruh
Rakyat jelata yang teraniaya
Tersiksa oleh para pecundang berdasi
Bermuka dua di balik mulut berbisa
Sudah
Tak perlu kau berkata
Demokrasi
Percuma bila untuk kepentingan pribadi
Dan akankah kita yakini
Kemunafikan di negeri ini
Membiarkannya mengisi
Menjadi darah dan urat nadi
Stop..!!!
Dan tak lagi,
Bisa-bisanya mati???
Hati dan Nurani
RePost ulang 28 Maret 2012,
Post a Comment